Cari Blog Ini

Sabtu, 10 September 2011

Aku


Aku sadar
Aku sadar kalau hari-hari terakhir ini adalah hari-hari terberat yang pernah aku jalani selama kurang lebih 21 tahun aku menghirup oksigen tiap harinya
Bukan tak ikhlas, hanya saja ini terlalu sulit
Dan jujur saja aku tak siap dan tak pernah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.
Disinilah poinnya. Poin kesalahan fatal yang telah kubuat
Ya betul. Takdir Tuhan. Siapa yang bisa mengalahinya?
Bahkan dengan rencana dan jalan yang aku rasa terbaik, pun tak bisa melawan-Nya
Jika kau tahu rasanya kawan, ketika selama ini hidupmu selalu teratur dan terencana,
Lari kencang seperti mobil yang melewati jalan bebas hambatan,
Dan tiba-tiba di depanmu ada jurang besar tanpa kau bisa menahan lajumu
Lalu kau jatuh ke dalam, jatuh sedalam-dalamnya
Sakit sekali rasanya, lebih sakit dari sakit hati
Dan pahit sekali rasanya, lebih pahit dari kopi tanpa gula

Aku tahu
Aku tahu hal ini bukan akhirku
Aku mungkin masih bisa merangkak sejengkal demi sejengkal
Yang entah butuh berapa lama untuk kembali ke jalurku
Yang entah apakah keadaannya nanti masih sama seperti ketika kutinggalkan
Yang entah. Yang entah. Yang entah. Bahkan berharap saja aku tak berani

Aku terpuruk
Aku terpuruk entah sedalam apa
Entah sedalam palung
Atau hanya sedalam selokan, namun aku dapat merangkak keluar

Aku butuh
Aku butuh yang aku sendiri tak tahu apa yang kubutuhkan saat ini
Tragis!! Dan menyedihkan!!

-Makassar, 10092011-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar